Untuk mendukung program ini, Jawa Tengah telah menerima 4.300 pompa air.
"Sudah diterima di provinsi, di Kodam, baik yang PK-nya 8,5 PK maupun yang 18 PK seperti yang ada di sini," tambah Presiden.
Beliau juga berharap dengan bantuan pompa ini, para petani dapat menghadapi musim kering dengan lebih baik.
"Kami harapkan terjadinya kekeringan panjang yang sudah kami perkirakan lewat BMKG ini bisa ditutup dengan pengolahan air seperti ini, water manajemen sangat penting sekali," ujarnya.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa sistem pompa air tersebut bisa memanfaatkan air dari sungai, air tanah, maupun air sungai yang masuk ke irigasi, seperti yang diterapkan di Kabupaten Klaten.
Baca Juga: Skotlandia vs Swiss di Euro 2024 Malam Ini: Ada Prediksi Skor, Line Up Pemain, dan Preview Laga
Selain pompanisasi, Presiden Jokowi juga menyebutkan rencana optimalisasi hujan buatan di akhir musim penghujan untuk memaksimalkan sumber daya air yang ada.
"Selain itu juga hujan buatan di akhir-akhir musim penghujan seperti ini akan kami maksimalkan," ujarnya.
Dengan adanya program-program ini, Jokowi berharap optimalisasi produksi beras dapat membantu menekan impor komoditas tersebut.
"Agar impor kita tidak makin besar, sehingga kami harapkan panen maksimal tidak hanya di tahun tanam pertama, tahun tanam kedua, tapi tahun tanam ketiga juga tetap sama," pungkasnya.