Network
KEBUMEN TALK - Belakangan dunia sedang menghadapi krisis ekonomi global dunia, semua harga-harga naik, kebutuhan pokok naik, ketersediaan sumber energi juga menipis.
Berbeda dengan Joko Widodo (Jokowi), Presiden Republik Indonesia menghadapi krisis dengan gaya unik, lantaran menghimbau warganya untuk berfikir seperti Abu Nawas.
“Dibutuhkan pemikiran yang Abu Nawas, yang kancil - kancil tapi memang harus seperti itu” ujar Jokowi.
Baca Juga: Dee Lestari Tulis Ungkapan Menyentuh Atas Meninggalnya Reza Gunawan, Ini Curhatannya
Presiden menghimbau warganya untuk cerdik dalam berfikir seperti Abu Nawas, dan cerdik dalam menghadapi krisis ekonomi global dunia.
“Saya meyakini landscape politik ekonomi akan berubah dan bergeser ke arah mana itu yang belum diketahui” ujar Jokowi
Selain itu Joko Widodo juga menghimbau untuk fokus dalam ekonomi makro maupun mikro. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi dunia tidak stabil dan bisa berubah - ubah kapanpun.
Presiden menyebutkan bahwa salah satu alasannya terkait dengan kondisi geopolitik yang tidak jelas.
Baca Juga: Resmi Jabat Menpan RB, Ini Sejumlah Jabatan Mentereng Abdullah Azwar Anas Sebelum jadi Menteri Jokowi
“Instrumen yang kita miliki, fiskal moneter juga bisa luput karena keadaan tidak normal. Semua negara mengalami betul, kita diuji karena geopolitik global tidak jelas” ujar Joko Widodo.
Presiden Indonesia menyebutkan untuk mandiri dan tidak tergantung pada pakem atau sesuai dengan standar - standar yang ada. Artinya harus kreatif.
“Saya titip ke ekonomi, jangan menggunakan pakem - pakem yang ada. Jangan gunakan standar yang ada. Karena ini sangat tidak normal” jelas Joko Widodo.
Untuk itu, pemikiran cerdik dan kreatif menghadapi krisis seperti Abu Nawas diperlukan dalam kondisi ini.
Baca Juga: Kawaki Murka, Himawari Diculik! Baca Spoiler Boruto: Naruto Next Generations Episode 266 dan Tanggal Rilis
Mengingat kisahnya inspiratif karena lihai mengemas kritik berbungkus humor di kisah seribu satu malam.***
