KEBUMEN TALK - Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar mengatakan, lima orang pelapor dugaan korupsi pengadaan lahan Perumda Pembangunan Sarana Jaya mengalami aksi teror dan pekerjaan mereka terganggu.
"Mereka digeledah oleh Kejaksaan Tinggi, kemudian pekerjaan mereka benar-benar terganggu," kata Haris.
Menurut dia, lima pelapor kini tidak lagi aktif bekerja setelah melaporkan bos mereka sendiri, yaitu Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan ke KPK.
Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari situs Antara, setelah membuat laporan, kata Haris, lima pelapor ini diperkarakan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta oleh pimpinan Pembangunan Sarana Jaya yang tidak disebutkan namanya.
Haris meminta KPK untuk turun tangan terhadap lima pelapor.
"KPK harus melindungi mereka, KPK utang budi sama mereka," ujar Haris.
Sedangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya tidak mengetahui adanya pegawai PT Pembangunan Sarana Jaya yang melaporkan dugaan korupsi pembelian lahan di Cipayung, Jakarta Timur yang menyeret nama Yoory C Pinontoan, dirut BUMD tersebut.