44 Kali Gempa Guguran, Dialami Gunung Merapi

- 27 November 2020, 22:04 WIB
Wisatawan dilarang melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian.
Wisatawan dilarang melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian. /Pixabay/3422763./

KEBUMEN TALK - Gunung Merapi mengalami 44 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Kamis 26 November mulai pukul 00.00-24.00 WIB, hal tersebut diungkapkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Selain gempa guguran, kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, pada periode pengamatan itu juga tercatat 309 kali gempa hybrid atau fase banyak, 120 kali gempa embusan, dan 33 kali gempa vulkanik dangkal.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi, berdasarkan pengamatan visual, dengan intensitas sedang dengan ketinggian 250 meter di atas puncak.

Baca Juga: Pengungsi Gunung Merapi Terus Bertambah

Dilaporkan pula suara guguran sembilan kali dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan, pada periode pengamatan itu, dengan intensitas sedang hingga keras.

Per hari laju deformasi Gunung Merapi dengan wilayah meliputi sejumlah daerah di DIY dan Jawa Tengah itu, diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 12 cm.

Status Gunung Merapi BPPTKG telah menaikkan pada Level III atau Siaga. Aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang aliran airnya berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Baca Juga: Guguran Gunung Merapi, BPPTKG: Suara Terdengar Dengan Intensitas Lemah

Pelaku wisata diminta BPPTKG tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x