Guguran Gunung Merapi, BPPTKG: Suara Terdengar Dengan Intensitas Lemah

- 24 November 2020, 21:27 WIB
Ilustrasi Gunung Merapi Meletus
Ilustrasi Gunung Merapi Meletus /Suhairy Tri Yadhi/Pexels

KEBUMEN TALK - Suara guguran terdengar sembilan kali dari Gunung Merapi berdasarkan periode pengamatan pada Senin 23 November mulai pukul 00.00-24.00 WIB, hal demikian diungkapkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa, Kepala BPPTKG mengatakan suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas lemah hingga keras dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan dan PGM Kaliurang, Sleman.

Sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari ANTARA, BPPTKG pada periode itu, juga mencatat 33 kali gempa guguran, 398 kali gempa fase banyak, 37 gempa vulkanik dangkal, 83 kali gempa hembusan, serta 3 kali gempa tektonik.

Baca Juga: Kebutuhan Pengungsi Merapi Dijamin Pemprov Jateng

Tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi, berdasarkan pengamatan visual, dengan intensitas tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.

Menggunakan electronic distance measurement (EDM) laju deformasi Gunung Merapi diukur Babadan rata-rata 11 cm per hari.

Pada Level III atau Siaga BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

Baca Juga: Gunung Merapi Akan Meletus, Satwa Jadi Pertanda

Dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan, untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Halaman:

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x