Bangun Desa Digital, K. Maruf: Telah Disiapkan Rp 30,5 Triliun

7 November 2020, 20:01 WIB
Wapres Maruf Amin /sumber Galamedia news /.*/dok. PR


KEBUMEN TALK - Kemajuan teknologi informasi (TI) menyuguhkan tantangan dalam pembangunan ekonomi.

Kemajuan teknologi dengan mengurangi kesenjangan digital melalui pengembangan desa digital, menuntut desa untuk harus beradaptasi dengannnya.

“Prinsip pembangunan desa harus menjadikan warga desa sebagai subyek pembangunan. Untuk itu, diperlukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di desa melalui kegiatan pelatihan, pendampingan dan literasi digital untuk membentuk SDM yang bertalenta digital,” kata Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin dalam Webinar Desa Digital 2020 di Jakarta, sebagaimana dikutip KebumenTalk.com dari RRI, pada Sabtu 7 November 2020.

Baca Juga: Gissel Angkat Bicara Soal Video Syur yang Mirip Dengannya

Pemerintah terus berupaya meningkatkan percepatan akses dan pembangunan infrastruktur digital untuk melayani publik secara cepat dan efisien, hal demikian disampaikan Wapres Indinesia.

“Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 30,5 triliun untuk mempercepat transformasi digital, salah satunya untuk pembangunan akses internet di 4.000 desa dan kelurahan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia. Sampai saat ini telah terdapat 233 desa yang menjadi contoh desa digital di Indonesia,” jelasnya.

Selanjutnnya Wapres mengutarakan, bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi, dalam pembangunan desa digital perlu dilakukan melalui penyediaan jaringan, perangkat, aplikasi yang sesuai dengan karakteristik penduduk, serta pendampingan yang tepat bagi masyarakat desa.

Baca Juga: Pilkada 2020, Bakesbangpol NTB Pastikan Berjalan Aman

Salah satunya program Tol Langit, yang ditujukan untuk menyediakan kualitas layanan internet cepat di 514 kabupaten/kota di Indonesia.

“Tol Langit telah diwujudkan dalam program strategis nasional membangun jaringan backbone fiber optic Palapa Ring, dimana sudah beroperasi penuh. Dan proyek satelit multifungsi pemerintah atau Satelit Republik Indonesia-SATRIA, dimana proyek tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023,” terang Wapres.

Untuk itu, pengembangan desa digital diharapkan dapat lebih optimal dengan adanya dukungan penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi Tol Langit ini.

Baca Juga: Cegah Penipuan, Kementerian Agama Sulawesi Tenggara Minta Calon Jemaah Umroh Lebih Selektif

Dia berharap, pengembangan desa digital ini dapat mendorong pendidikan di pesantren yang mayoritas berada wilayah di pedesaan, dimana teknologi digital ini dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar santri.

"Sehingga para ustadz dan santri menjadi SDM yang kompeten dan maju," tuturnya.***

Editor: Fathurohman Wahid

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler