Dugaan Keberadaan Macan di Banyumas, BKSDA akan Segera Turun Tangan

- 5 Januari 2022, 15:31 WIB
Ilustrasi macan di hutan.
Ilustrasi macan di hutan. /pexels/

KEBUMEN TALK - Seorang warga Grumbul Kepetek yang berprofesi sebagai petani mengaku mendengar suara auman macan. Informasi ini sempqt beredar melalui pesan Whatsapp.

Berdasarkan hal tersebut, Resor Konservasi Wilayah Cilacap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah, akan segera menyelidiki dugaan keberadaan macan tersebut.

Dugaan keberadaan macan berada di Grumbul Kepetek, Desa Windunegara, Kabupaten Banyumas. Kepala Resor Konservasi Wilayah Cilacap BKSDA Jawa Tengah Dedi Rusyanto akan meneruskan informasi ini kepada atasan, guna mendapatkan surat tugas terkait penyelidikan dugaan keberadaan macan.

Baca Juga: Dandim 0709/Kebumen : Fungsi Bintal Bagi Satuan, Sarana Tingkatkan Keimanan

"Kami memang belum menerima permintaan resmi dari aparat setempat, baru sebatas pesan broadcast melalui Whatsapp. Namun kami akan teruskan ke pimpinan agar mendapatkan surat tugas untuk menyelidiki dugaan keberadaan macan tersebut," ujar Dedi.

Dirinya menyatakan bahwa berdasarkan pengalaman, auman macan tidak seperti yang dibayangkan dalam pesan Whatsapp tersebut.

Meski demikian, Dedi telah melaporkan hal tersebut kepada pimpinan BKSDA Jateng agar segera mendapat surat tugas untuk menyelidiki dugaan itu.

Baca Juga: Gus Muhaimin sebut FPKB Siap Kawal Proses RUU TPKS Hingga Selesai

Dedi menambahkan bahwa informasi dugaan keberadaan macan di Grumbul Kepetek Desa Windunegara merupakan yang pertama kali muncul.

"Selama ini belum pernah ada informasi tentang keberadaan satwa liar ini (macan). Makannya kami akan mengecek kebernaran informasi tersebut," lanjut Dedi.

Disamping itu, Dedi menjelaskan bahwa di wilayah tersebut memang terdapat satwa liar jenis mamalia besar seperti macan. Area jelajah satwa tersebut bisa lebih dari 20 Km.

Baca Juga: Mobil Patroli Polsek Petanahan yang Dinantikan Masyarakat, Kapolsek: Sambil Patroli, Sambil Bagikan Sedekah

"Ya bisa jadi itu kawasan atau wilayah hutan macan, jelajahnya bisa sampai kesana. Bisa jadi itu bagian dari ringnya, itu pun tidak setiap saat macan itu lewat situ, apakah dua hari sekali, satu minggu sekali, kita enggak bisa pastikan," lanjut Dedi.

Selain mendengat auman macan, ada warga yang mengaku melihat jejak kaki macan.

"Ada juga yang melihat jejak kaki. Informasinya juga ada yang melihat di sekitar kandang kambing warga, terus mau dilempar hewannya kabur," imbuh Dedi.

Terkait hal tersebut, Dedi menghimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar hutan.***

Editor: Muhammad Mugi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah