KEBUMEN TALK - Aktivis Myanmar merencanakan lebih banyak protes anti kudeta pada Rabu, 24 Maret 2021.
Hal itu dilakukan usai seorang gadis berusia tujuh tahun tewas di rumahnya ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan selama penumpasan di Mandalay.
Tentara menembak ayahnya tetapi mengenai gadis yang duduk di pangkuannya di dalam rumah mereka, kata saudara perempuannya kepada media Myanmar Now.
Baca Juga: Habib Rizieq Diusulkan Jadi Duta Vaksinasi, Begini Tanggapan Satgas Covid-19
Dua pria juga tewas di distrik itu, katanya. Pihak militer tidak segera mengomentari insiden tersebut.
Aktivis pro demokrasi mengubah taktik dan berencana untuk mengadakan pemogokan diam-diam pada Rabu.
"Tidak boleh keluar, toko tutup, tidak bekerja. Semua tutup. Hanya untuk satu hari," kata Nobel Aung dikutip KebumenTalk.com dari Antara.
Baca Juga: Presiden Jokowi sebut Infrastruktur Membangun Peradaban
Tak hanya itu, berbagai usaha mulai dari transportasi daring hingga apotek yang rencananya akan ditutup.