KEBUMEN TALK - Pada Desember 2020, sejumlah negara tercatat mengizinkan vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin asal Amerika Serikat, Pfizer. Negara-negara itu di antaranya AS, Inggris, Kanada, Israel, serta Meksiko.
Walau demikian, seorang pengguna Twitter baru-baru ini mengungkapkan enam orang meninggal setelah mendapatkan suntikan vaksin Pfizer saat proses uji coba.
"Vaksin corona lebih merusak daripada Corona! Enam orang meninggal dalam uji coba vaksin Corona Pfizer. Enam orang meninggal setelah menerima vaksin uji yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Amerika Pfizer dan perusahaan Jerman Bayon-Tech, menurut FDA. Mereka kehilangan nyawa," demikian isi narasi yang beredar di Twitter setelah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Namun, benarkah enam orang itu meninggal setelah mendapatkan suntikan vaksin Pfizer?
Baca Juga: Soal Harga Vaksin, BPKN Usulkan Harga Berbayar Paling Mahal Rp100 Ribu
Penjelasan:
Bloomberg dalam laporannya berjudul "Pfizer Shot Effective, Safe, FDA Staff Says Before Meeting", menyebutkan ada enam orang yang meninggal saat proses uji klinis dari 44.000 relawan vaksin Pfizer. Tapi, enam orang itu bukan meninggal akibat mendapatkan suntikan vaksin Pfizer.
Pada tahap uji klinis, sebagaimana dimuat Bloomberg, enam orang yang meninggal itu ada dalam dua kelompok berbeda, kelompok penerima vaksin dan kelompok plasebo.